Saham saat ini menjadi salah satu bahasan yang cukup populer di kalangan para makhluk milenial.
Di cafe, di kantor, di rumah, bahkan di tempat-tempat lain pun, terkadang mereka juga masih sempat untuk membahas mengenai saham, yang secara tak langsung banyak juga kemudian istilah-istilah dalam saham yang ulai sering kita dengar.
Istilah dalam saham sebenarnya sangat banyak, namun di sini Nanyak akan membahas beberapa istilah saham yang populer dan sering diucapkan oleh trader saham maupun investor saham di Indonesia.
Tapi sebelum kita masuk untuk mengenal istilah-istilah saham, kita sebaiknya tahu dulu, apa sih saham itu?
Dari Wikipedia yang menjelaskan mengenai pengertian saham, saham adalah sebuak bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan.
Kata saham sendiri diambil dari bahasa Arab yang dalam iteratur fiqih, saham diambil dari istilah musahamah yang berasal dari kata sahm bentuk jamaknya ashum atau suhmah yang artinya bagian, yang jika diterjemahkan secara umum berarti bagian kepemilikan.
Artinya pemilik saham adalah pemilik perusahaan. Semakin besar saham yang dimiliki maka semakin besar kekuasaannya di perusahaan tersebut.
Bagi pemilik perusahaan, dengan menerbitkan saham maka memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka panjang untuk ‘menjual’ kepentingan dalam bisnis – saham dengan imbalan uang saham.
Istilah Dalam Saham
Setelah mengetahui secara umum pengertian saham seperti yang sudah dijelaskan di atas, langkah berikutnya saat belajar saham adalah harus mengetahui istilah-istilah saham.
Karena tanpa mengetahui istilah-istilah saham, kita akan sulit untuk dapat mengikuti perkembangan yang ada di dalam dunia saham itu sendiri.
Di trading saham Indonesia sendiri ada beberapa istilah saham yang sering disebut oleh para broker, sekuritas maupun para trader yaitu seperti ARA, ARB, Blue Chip, Breakout, Pivot, Cut Loss, Taking Profit, Saham Goreng dan lain-lain.
Nah, di bawah ini Nanyak akan bahas istilah saham yang populer yang sering disebut, terutama untuk kalian yang masih belajar saham.
Istilah Saham Populer
1. Emiten
Istilah yang akan paling sering didengar saat belajar saham adalah istilah emiten.
Apa emiten itu?
Emiten adalah nama saham dalam bursa yang dituliskan dalam kode unik tertentu.
Misalnya untuk perusahaan Unilever yang terkenal itu memakai kode UNVR atau contoh lain untuk perusahaan ANTAM yang merupakan perusahaan emas memakai kode emiten ANTM
2. Blue Chip
Dalam trading saham, kalian akan sering menemukan kata-kata atau mendengar para trader menyuarakan “Blue Chip”.
Apa sih sebenarnya Blue Chip itu?
Blue Chip adalah saham dari perusahaan besar yang sudah diakui secara nasional dan sudah memiliki kemapanan dalam finansial.
Perusahaan yang tergabung dalam saham blue chip ini juga memiliki produk yang menjual layanan dan produk yang berkualitas tinggi sehingga dapat diterima oleh kalangan masyarakat luas.
Nah siapa saja perusahaan-perusahaan yang masuk dalam golongan saham blue chip ini?
Kalian bisa membacanya di dalam artikel Daftar Saham Blue Chip 2021 dan Bidang Usahanya
3. TP atau Taking Profit
TP atau taking profit adalah istilah saham yang sering didengar saat seseorang sudah mendapatkan harga beli yang diinginkan kemudian ingin menjualnya di harga yang lebih tinggi.
Cara menghitung taking profit adalah dengan mengurangi harga jual dikurangi dengan harga beli. Gampangannya, taking profit itu adalah aksi untuk ambil untung dari transaksi saham kita dengan membeli di harga rendah dan menjualnya di harga yang lebih tinggi.
4. Cut Loss
Nah, kalau cut loss ini adalah aksi untuk memperkecil kerugian dalam transaksi saham karena salah prediksi.
Jika harga saham ternyata tidak naik seperti analisa kita dan ternyata malah berlanjut untuk terus turun, maka saham yang kita beli bisa dijual di harga saat itu juga atau di harga yang lebih rendah lagi.
Aksi cut loss ini dilakukan agar kerugian bisa diminimalkan dan juga supaya modal kita bisa kembali untuk transaksi saham yang lain yang lebih menjanjikan untuk naik lebih tinggi
5. IPO (Initial Public Offering
“Eh… gaes… perusahaan mau IPO tuh, yuk kita beli”
Sering dengar ajakan seperti itu?
Lalu apa sih arti dari IPO itu?
IPO adalah singkatan dari Initial Public Offering, yang bisa diartikan sebuah tawaran saham perdana kepada public.
Saham perusahaan yang melakukan IPO menjadi menarik karena harga sahamnya biasanya masih rendah dan memiliki potensi naik yang tinggi.
Karena itu banyak trader yang mengejar saham-saham perusahaan yang melakukan IPO.
6. ARA dan ARB
ARB adalah kependekan dari Auto Reject Bawah. Nah kalau sudah tahu kepanjangan dari ARB, tentu kalian dengan sendirinya sudah bisa menebak kepanjangan dari ARA kan?
Yup betul, ARA adalah Auto Reject Atas.
Lalu apa maksudnya ARB atau Auto Reject Bawah tersebut?
Dalam perdagangan saham di BEI atau Bursa Efek Indonesia ada mesin yang disebut Jakarta Automated Trading System Next Generation (JATS NEXT-G) yang bertugas untuk melayani perdagangan saham dan surat berharga lain di BEI.
Order jual dan order beli dalam perdagangan BEI akan dimasukkan ke dalam JATS NEXT-G ini, dan jika harga penawaran jual maupun beli masih dalam batas rentang harga tertentu yang masih dianggap wajar maka perdagangan akan aman.
Namun dalam kondisi penawaran atau pembelian lebih besar dari rentang harga yang sudah ditentukan serta harga penawarannya melebihi atau kurang dari harga yang sudah ditetapkan maka secara otomatis akan ditolak oleh JATS NEXT-G dan secara otomatis akan terjadi auto rejection atau penolakan secara otomatis.
Jadi jika order buy (beli) melebihi batas atas rentang atas tersebut, maka terjadi auto rejection atas alias ARA. Sebaliknya, apabila harga order sell (jual) melampaui batas bawah rentang yang sudah ditetapkan, akan terjadi auto rejection bawah (ARB).
Untuk mengetahui penjelasan mengenai saham ARA dan ARB, kalian bisa melanjutkan membacanya di artikel berjudul Mengenal Istilah Saham ARB dan ARA Pada Perdagangan Saham
